...
Ada wanita, kita sebut dia Lirih dan seorang lelaki, kota sebut dia Gunda. Mereka udah saling kenal, sekedar kenal sekitar 5-6 bulan. Dekatlah mereka, Lirih baru saja putus dengan pacarnya. Ternyata Gunda melihat peluang itu, memang jiwa lelakinya yg sangat ingin bertualang ke wanita-wanita baru padahal status Gunda masih memiliki pacar. Tanpa paksaan dan dukungan dr sekitar, dekatlah Lirih dan Gunda ini. Makin hari makin intens hubungan mereka, dengan cerita baru dengan petualangan baru yg mereka buat. Tibalah saatnya, Gunda memutuskan pacarnya. Tapi bukan dengan alasan adanya Lirih dihatinya, tapi ada masalah yg Gunda pikir memang sudah tidak pantas untuk dipertahankan.
Rasa dihatinya Lirih makin menjadi terhadap Gunda, dia merasa senang tak karuan. Karena Lirih ternyata menaruh harapan besar kepada Gunda. Tapi tidak disangka, Gunda tidak seberani awal dia mendekati Lirih. Setelah mereka dekat, Gunda pun tidak memutuskan untuk menjadikan Lirih kekasihnya atau mungkin lebih serius dari itu. Pada akhirnya, kedekatan itu berlangsung cukup standar. Hanya sekedar berkomunikasi via chat, dan sesekali bertemu untuk makan bareng. Lirih merasakan sesuatu yg berbeda, walaupun dia tidak berani mengatakannya. Suatu ketika chatingan itu berlangsung, Lirih pun bertanya
"Sedang dimana kamu Nda? Sedang apa?"
Tanpa membalas dengan kata, Gunda mengirim sebuah foto yg jelas sedang berada di rumahnya berbaring santai dengan seorang wanita. Pikir Lirih tidak karuan, tidak menangis tapi menjerit dalam hatinya. Yang Lirih tau, wanita tersebut adalah kawan lama Gunda satu organisasi nya. Sudah lama tidak bertemu dan sekarang dekat kembali, tapi tidak tahu apakah status yg disandang mereka. Lirih menerima gambar itu, Lirih menerima pesan itu, yang Lirih tidak terima adalah Gunda dengan sadar melakukan hal bodoh yg menyakiti hati Lirih.
Ada wanita, kita sebut dia Lirih dan seorang lelaki, kota sebut dia Gunda. Mereka udah saling kenal, sekedar kenal sekitar 5-6 bulan. Dekatlah mereka, Lirih baru saja putus dengan pacarnya. Ternyata Gunda melihat peluang itu, memang jiwa lelakinya yg sangat ingin bertualang ke wanita-wanita baru padahal status Gunda masih memiliki pacar. Tanpa paksaan dan dukungan dr sekitar, dekatlah Lirih dan Gunda ini. Makin hari makin intens hubungan mereka, dengan cerita baru dengan petualangan baru yg mereka buat. Tibalah saatnya, Gunda memutuskan pacarnya. Tapi bukan dengan alasan adanya Lirih dihatinya, tapi ada masalah yg Gunda pikir memang sudah tidak pantas untuk dipertahankan.
Rasa dihatinya Lirih makin menjadi terhadap Gunda, dia merasa senang tak karuan. Karena Lirih ternyata menaruh harapan besar kepada Gunda. Tapi tidak disangka, Gunda tidak seberani awal dia mendekati Lirih. Setelah mereka dekat, Gunda pun tidak memutuskan untuk menjadikan Lirih kekasihnya atau mungkin lebih serius dari itu. Pada akhirnya, kedekatan itu berlangsung cukup standar. Hanya sekedar berkomunikasi via chat, dan sesekali bertemu untuk makan bareng. Lirih merasakan sesuatu yg berbeda, walaupun dia tidak berani mengatakannya. Suatu ketika chatingan itu berlangsung, Lirih pun bertanya
"Sedang dimana kamu Nda? Sedang apa?"
Tanpa membalas dengan kata, Gunda mengirim sebuah foto yg jelas sedang berada di rumahnya berbaring santai dengan seorang wanita. Pikir Lirih tidak karuan, tidak menangis tapi menjerit dalam hatinya. Yang Lirih tau, wanita tersebut adalah kawan lama Gunda satu organisasi nya. Sudah lama tidak bertemu dan sekarang dekat kembali, tapi tidak tahu apakah status yg disandang mereka. Lirih menerima gambar itu, Lirih menerima pesan itu, yang Lirih tidak terima adalah Gunda dengan sadar melakukan hal bodoh yg menyakiti hati Lirih.
Menurut kamu yg baca, Lirih yang terlalu berharap karena perlakuan Gunda? Atau memang Gunda yang tidak punya perasaan kepada Lirih, sehingga dia bisa memperlakukan siapapun seperti itu?
.
Tapi kalo oenulis memberi pembelaan, Gunda mungkin emang gada perasaan sama Lirih. Jadi dia kaya gitu, dengan maksud tersirat. "Udahlah Rih, lu gausah deketin gue lagi. Lu sama aja kek temen gue yg lain kok"
Menurut mu gimana?
.
Atau sakitan mana, ketika Gunda menghargai perasaan Lirih dengan cara menutupi semua kedekatan dia dengan wanita lain. Padahal, tanpa sepengetahuan Lirih pun Gunda selalu berkirim pesan ataupun mengatur jam kencan dengan wanita lain.
Lebih baik dia terbuka dengan Lirih seperti itu atau menutupi semuanya?
.
Tertanda,
Lirih dan Gunda
yang tersirat pada dirimu
wahai Tuan dan Nona
Komentar
Posting Komentar