Melihat dari atas ke bawah, dengan cara kita mendaki gunung dan melihat luasnya pantai. Melihat dari bawah ke atas, dengan cari bersantai di pesisir pantai dan melihat kerucut gunung. Atau pilihan yang sangat dekat dengan kita, diam dirumah dan melihatnya dengan imaji-imaji yang ada?
Semua itu pilihan!
Bagaimana cara kita melihat dan menyikapi dimana kita berada, dimana kita berdiri dan dimana kita tidur nanti. Aku suka ketiganya, yaa itulah aku! Keserakahan yang ada, sehingga tidak bisa menikmati yang seharusnya. Tapi ini yang aku pilih, tetap pada pilihanku.
Mendaki ke gunung untuk merasakan kedekatanku dengan yang di Atas sana. Ternyata semakin tinggi semakin sejuk, dingin dan rasa syukur yang bisa ku ucap. Melihat indanhnya pemandangan dari ketinggian yang ada, melihat kerukunan yang alam ciptakan, melihat sang surya lahir di awal hari dan meninggal di penghujung hari, melihat sesuatu yang tak ada di imajiku saat di rumah. Imajiku tak sampai sedetail itu. Merasakan ketinggian adalah salah satu cara mensyukuri hidup bagiku. Begitu banyak alasan yang harus kau lakukan untuk bisa mencapai puncak.
Menyusuri pesisir pantai hingga laut dalam untuk melihat keindahan yang diciptakan-Nya. Tidak ada kalah menang dengan ketinggian yang dimiliki puncak gunung. Sama rata, tidak bisa dinilai dengan satu sama atau seri. Mungkin dapat kita nilai dengan rasa syukur yang terucap atau tidak. Melihat makhluk laut yang indah walaupun tak berotak, melihat kotoran batu yang tak guna bersusun rapi, melihat sekawanan hewan tralala-trilili di kedalaman tertentu. Merasakan kedalaman adalah salah satu cara melihat keindahan lain yang tidak terlihat dengan mata telanjang, tidak murah dan tidak biasa. Ribuan atau jutaan alasan memang sudah pantas untuk menikmati kedalaman laut kita.
Tapi duduk manis di depan elektronik yang memadai juga sudah dapat mengenyangkan hasrat-hasratku untuk mengetahui indahnya negeriku, mengenyangkan pengetahuan yang lapar. Melihat gambar bergerak atau sering disebut dengan video sudah cukup memuaskan gairah yang dimiliki. Leyeh-leyeh di atas kasur menikmati hembusan angin dari kipas kamar sambil menatap layar kaca sebuah hand phone pintar sudah bisa membawa kita keliling negeri ini bahkan keliling dunia. Menghabiskan banyak waktu? Yaaa tentu, tapi aku puas tanpa harus melepas lelah.
Apapun caranya bagiku ini pilihan yang tepat untuk makhluk seperti aku.
Tapi duduk manis di depan elektronik yang memadai juga sudah dapat mengenyangkan hasrat-hasratku untuk mengetahui indahnya negeriku, mengenyangkan pengetahuan yang lapar. Melihat gambar bergerak atau sering disebut dengan video sudah cukup memuaskan gairah yang dimiliki. Leyeh-leyeh di atas kasur menikmati hembusan angin dari kipas kamar sambil menatap layar kaca sebuah hand phone pintar sudah bisa membawa kita keliling negeri ini bahkan keliling dunia. Menghabiskan banyak waktu? Yaaa tentu, tapi aku puas tanpa harus melepas lelah.
Apapun caranya bagiku ini pilihan yang tepat untuk makhluk seperti aku.
Komentar
Posting Komentar