Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Senja, duduk bersama

Apa yang kulihat ketika senja? Adakah bayanganmu? Langit ketika senja meberikan warna yang indah Iya indah, layaknya foto-foto dari fotografer profesional Melukiskan bias harapan Layaknya pungguk yang merindukan rembulan Mengantar sang surya pergi dari singgahsananya Dan menyambut ratu untuk menggantikannya Iya ratu, ku sebut rembulan adalah ratu malam Kekayaan Tuhan serta kekuasaan-Nya yang mengaturku Mengatur untuk menikmati sejenak keindahan yang diciptakan Mungkin akan lebih indah jika duduk bersamamu Bersama orang yang aku sayang Bukan hanya menikmati, mungkin bisa mensyukuri ini semua Selamat tidur yang akan menemaniku duduk nanti Tertanda,                                       Aku, yang mencari teman duduk Coba dilihat...  

Cerita

Malam ini, sebelum bagian dari kita bersujud pada-Mu. Aku ingin menceritakan sesuatunya, tentang KITA. Eh iya ini bukan tentang aku dan kamu, tapi kita. Bukan aku yang egois dan kamu yang cuek yaa. Tapi ini cerita si egois dan si cuek yang telah berbagi kisah. Memang belum begitu lama kita bertukar kisah, tapi aku mau kamu yang telah menjadi kita ini terus bertukar kisah. Sampai? Sampai nanti akhirnya bersanjung, mungkin tidak, atau ada seri a, b dan c, atau mungkin tidak. Apa mungkin tamat? Yaa bisa jadi, aku hanya berharap cerita kamu bisa jadi happy ending atau mungkin tak ada endingnya. Kita masih menjadi pemeran dalam cerita ini, jangan lelah yaa. Aku harap kamu tidak ingin istirahat untuk terus bercerita. Aku yang hanya bagian dari kita ini sangat penuh harap, maaf jika terlalu banyak keingininan. Tertanda,                    Aku, bagian dari kita Coba dilihat...

Ada Jalannya

Sudah dua bulan yang artinya delapan minggu yang artinya lima pulah enam hari yang artinya seribu tiga ratus emapt puluh empat jam dan delapan puluh ribu enam ratus empat puluh menit untuk kita menetapkan komitmen pada garis cinta . Mencoba percaya mengikatkan hati ini pada orang yang aku anggap pantas menerimanya. Menjaga perasaan dia yang ku anggap pantas kujaga perasannya. Jarak? Entah itu halangan atau kesenangan. Mencari yang berbeda dan mencari yang beda. Tetap itu yang aku mau, melainkan rasa sayang yang ada. Tapi semuanya bukan penghambat, biarpun bernama penghalang. Jika memang tulus? Apasih yang mampu melawannya selain cinta. Banyak jalan menuju Roma, kenapa tidak banyak jalan menuju hati yang tepat? ...pasti ada jalannya...